Kadang saya suka jengkel juga sama aa aa (baiklah saya menggunakan 4 huruf, 4 suku kata dan 4 vokal) ataupun om-om, atau bapak-bapak yang seenaknya saja duduk manis di bis sedangkan perempuan-perempuan tua dan anak-anak yang lebih layak duduk berdiri bersinggungan.
Menghadapi kenyataan tragis itu (walaupun sebenarnya gak setragis itu), dengan bantuan burung biru saya ungkapkan isi hati dan perasaan saya di media sosial, tentang laki-laki yang berkelakuan seperti itu, dan membikin hati kaum hawa dongkol.
Benar saja, saya diserbu retweet yang menyatakan dan seakan-akan menyalahkan kaum hawa? Sebut saja B (bukan nama sebenarnya).
A: (Saya lupa apa yang saya tweet, tapi yang jelas saya cuma mempertanyakan kenapa kaum adam seperti itu?)
B: Kan perempuan sendiri menggaungkan emansipasi, kenapa sekarang mengeluh.
Saya kesal, seakan-akan emansipasi adalah kesalahan ibu-ibu dan anak kecil yang ada di bis ini, padahal belum tentu mereka tahu apa itu emansipasi. Dalam hati saya berkata, kenapa gak bilang aja lu sama ibu kita Kartini kalo lu gak setuju emansipasi? Kenapa Ibu Kita Kartini memberatkan jiwa-jiwa yang sebenaernya belum tentu ngerti apa itu emansipasi, atau bahkan mereka sama sekali tidak menghendakinya? Dan apa hubungannya emansipasi dengan duduk di bis? Yang harus saya lakukan saat itu adalah, cukup membalasnya dengan satu kalimat agar dia diam dan tidak melanjutkan dengan perdebatan gak penting yang dibarengi dengan kepegalan yang cukup membabibuta karena berdiri, saya jawab saja.
A: EMANSIPASI ITU DIKEHENDAKI BUKAN DIWARISKAN.
Maaf ya bu, bukannya saya ngomongin ibu, cuma saya mau ikut pendapat aja. Bukannya selama ini ibu gak pernah bilang kalo ibu mau bikin pergerakan emanispasi kan? Yang saya tahu ibu membangun sekolah untuk generasi perempuan saja kan? Ibu tidak pernah terang-terangan menyebut kata emansipasi. Jadi siapa sebenarnya yang mengaitkan kata emansipasi dengan ibu? Bukan salah ibu juga kan? Lalu siapa pencetus "KATA" emansipasi wanita? SIAPA? SIAPA? SIAPA?
Semoga ibu mendapat tempat yang layak di sisi Allah swt.
No comments:
Post a Comment